VILANTROPHIST

Seperti apakah cinta ? Apakah kita adalah orang-orang yang dengan sadar berkata bahwa cinta adalah segalanya? NAIF..! Kita adalah orang-orang yang naif tentang segalanya dan terlebih cinta, dengan mudahnya kita menafikannya dalam bingkai-bingkai suci yang putih lagi abadi. Cinta adalah kepentingan dan tidak pernah lebih dari itu, cinta adalah produk perasaan yang dangkal akan pemikiran, cinta adalah untuk orang-orang yang memalingkan wajahnya dari dunia, cinta adalah masalah dan cinta hanyalah sebatas kata. Apakah jiwa tak lebih dari sekedar umpama ataukah kita yang terlalu sederhana, kita adalah mahkluk yang tercipta untuk teraniaya. Teraniaya oleh ego dan perasaan terlebih cinta, tapi apakah kita bisa hidup tanpa cinta ? Hanya orang bodoh yang bisa hidup tanpa cinta, dan jika itu tak cukup untuk menjelaskan, maka biarlah waktu yang menentukan. -pemuda tertekan-

Perjalanan yang kita perjuangkan ini adalah tentang hidup dan eksistensi yang penuh cobaan dan kadang berat rasanya saat kita tersudut dalam pilihan yang jauh dari kata mudah, kita dipaksa oleh jalan yang kita pilih, jalan yang kita lalui ini. Bagaikan awan disenja hari yang berkumpul dalam rangkaian indah duniawi, seperti itu pula apa yang kita yakini. Kita melihat tujuan yang kita bangun setiap hari, dan lambaian lembutnya ingatkan kita akan indahnya senja kala mentari menjauh pulang dan saat kita bahagia akan awan yang semakin indah, akan tujuan kita yang semakin nyata. -pemuda tertekan-

Hari ini kita belajar kerasnya usaha, dalam setiap langkah yang kita niatkan dengan sepenuh hati, kita melangkah untuk memikul beban yang besar dengan keyakinan bahwa itu adalah untuk sesama dan kita telah belajar pada dunia. Hari ini kita belajar hangatnya persahabatan, saat kita tau bahwa hidup tak selalu sama dan kadang jiwa terlalu nyata, kita sadar bahwa jauh di dalam semua hiruk pikuk itu ada sahabat yang selalu ada dan setia memberikan tawa. Hari ini kita belajar betapa manisnya cinta, kita melihat hidup yang monotone dan tidak menarik seperti kebiasaan dan saat ada cinta yang bergelora datang dan memperlihatkan keindahannya, kitapun terpikir akan indahnya keabadian rasa yang jauh dari kata sirna dan merupakan sebuah anugrah dunia. Dan hari ini kita belajar pahitnya penantian, keadaan jiwa yang rindu akan senyuman dan haus akan hangatnya tawa hanya bisa terus bersemayam dalam jiwa tanpa pernah terobati oleh indahnya perjumpaan dalam akhir sebuah penantian ...

Jika saja orang-orang diberikan sedikit kesadaran bahwa mereka hidup di negri yang seperti surga, indah dan berharga. Saat mentari datang dan menerangi cakrawala dan membangunkan kita dengan tumpahan syukur dan semangat yang sempurna, langit yang sebiru samudra terbentang sejauh mata memandang, bersama sentuhan angin dan jejak awan yang melayang, kita adalah manusia paling beruntung yang hidup diatas negri yang surgawi ini. Dan jika malam datang membenamkan jiwa, maka bintang kan datang dan menghibur kita. -pemuda tertekan-

Di negri yang munafik hidup seorang anak lelaki yang wajahnya tak sebersih angkasa, dia berjalan di gang-gang kota tua yang penuh dosa, di setiap sudut dia menatap orang-orang yang tertawa pecah terbahak-bahak dengan perut buncit yang menjijikan dan 2 wanita kotor yang terlihat baru saja mengalami trauma yang mengerikan. Bertanyalah anak itu pada gelandangan di sampingnya dan katanya orang itu adalah yang mewakili rakyat di parlemen sana, dan bertanya lagi anak laki-laki itu tentang parlemen, dan katanya parlemen adalah tempat dimana orang-orang seperti itu mendapatkan pelayanan bagaikan di surga dan mereka tidur dengan pulas di dalamnya, dan mereka juga kadang bicara tentang rakyat dan keadilan tapi selalu saja hanya berupa kata semata, dan disana suara diperdagangkan, dan uang rakyat dikorupsi secara berjamaah, dan yang diperjuangkan adalah warna parpol dan bukan rakyat. Parlemen adalah tempat yang paling menyenangkan di negri ini, kita bisa bermain bahkan menonton film porno ...