Krisis bangsa saat ini telah melampaui ekspektasi golongan pengadu domba, tidak hanya datang dari bidang yang terlampau kritis semisal birokrasi dan legislatif melainkan jauh merambah pada moral anak bangsa yang tidak lain adalah pewaris kebobrokan generasi sebelumnya.
Modernisasi dan westernisasi yang mewabah di kalangan masyarakat khususnya remaja telah mempengaruhi tingkah laku dan cara pandang sebagian lainnya. trend-trend yang menyimpang dari moralitas keagamaan seakan di "halal"kan oleh sebagian mereka yang sempit pemikirannya, mereka yang berprinsip sampah bermental tempe.!
Entah dirasa atau tidak, individualisme semakin melekat dalam sikap sebagian remaja yang tentunya melahirkan pandangan apatis terhadap segala sesuatu yang "tak ada urusan" dengan kepentingan pribadi mereka.
Para remaja yang mulai dengan sadar dan tanpa paksaan memperpendek umur dengan gumpalan asap "haram" kretek-kretek internasional hanya karena paradigma "sesat" akan kriteria kejantanan seorang dewasa. tak berbeda dengan sebagian lain yang "menyerah"kan segala permasalahan hidup pada tetes-tetes racun miras yang sekali lagi didasarkan pada paradigma sesat masyarakat yang menandakan kekerdilan pola pikir tanpa prinsip hidup yang kuat.
Pelarangan terhadap racun-racun pembunuh bangsa tak akan efektif apabila para anggota masyarakat tidak di didik dan diperkaya dengan berbagai moralitas-moralitas yang dapat mempertebal dan memperkuat prinsip hidup serta memperluas pola pikir calon penerus "utang" bangsa.
"silahkan bunuh dan hancurkan dirimu sendiri tapi jangan sentuh penerus bangsa ini !"
-pemuda tertekan-
Komentar
Posting Komentar