VILANTROPHIST

Begitu menyedihkannya hidup ini bagi jiwa yang diselimuti kesendirian dan dunia bagaikan hamparan dimana tanahnya kejam dan udaranya setajam belati, setiap langkah yang dibuatnya dibayar dengan ceceran darah yang hitam dan setiap hembus nafasnya adalah satu penderitaan yang tak tertahankan. Kasihan sekali jiwa malang itu, termenung dalam gelap kesendirian dan tertawa bertemankan hinaan yang memekakan telinga, derita yang begitu tak manusiawi adalah sahabatnya dan cinta sejati adalah kematian, Dan air mata adalah yang paling diharamkannya. -pemuda tertekan-

Tak ada yang tersisa dari amarah dan yang tinggal dalam waktu hanyalah kenangan, apakah jika cinta datang dan memutarbalikan dunia, kekejaman, ketidakadilan, dan penderitaan akan pula sirna? MAAF !, tapi sebagian dari kita adalah orang yang rasional dan jika satu saja memberanikan diri bertanya tentang apa dan kenapa dengan cinta, maka itupun adalah cukup untuk membuktikan bahwa cinta tak bisa membodohi logika. -pemuda tertekan-

Dalam setiap cerita, entah cinta atau derita, kita selalu disuguhkan sebuah konflik yang selalu memaksa kita untuk menggunakan hati dan perasaan hingga menjadikan itu sebagai masalah baru bagi kita yang pada awalnya tak punya masalah sama sekali. Kita bagaikan anak-anak yang mendengarkan suatu cerita dengan polosnya dan menjadikan kita bagian dari cerita yang tak pernah ada sebelumnya. Tapi sadarkah kita bahwa kita sudah punya cerita kita masing-masing dan kita adalah pemeran utama yang luar biasa juga konflik kita sendiri, dan apakah kita sanggup menjalankan dua cerita itu sekaligus ?, tentu tidak. Sebagus dan semegah apapun cerita yang kita angankan, yang kita impikan, itu semua hanya akan menjadi nyata dalam pikiran kita semata dan dunia yang nyata adalah panggung sebenarnya yang diperankan oleh jiwa-jiwa yang ada, sebagai lakon dalam mahligai hidup yang penuh derita. -pemuda tertekan-

Awan membentang dalam jajaran yang indah seimbang dan jingga langin berwarna seakan bahagia datang dalam jiwa yang sendiri. Dimanakah pelipur lara yang dijanjikan untuk memadamkan amarah ini, dimanakah keteduhan yang jelas akan hikmahnya ?. Aku hanyalah angan yang kubawa terbang menerjang awan, angan akan kesejukan dalam pelukan, keheningan dalam pangkuan, dan kebahagiaan dalam senyuman. Angan akan cinta yang lama datang dalam penantian. Aku menanti dan akan selalu disini, karna jiwa yang putih adalah jiwa yang penuh kesetiaan, dimanakah jalan yang akan membawaku dalam damai, atau akankah pepohonan juga bersabar menunggu angan ?. Aku hanyalah cinta yang murni dan jiwa ini adalah abadi, sinarilah cahaya yang datang silih berganti bagaikan embun pagi tenangkan jiwa-jiwa yang abadi, kadang doa juga datang dalam mimpi yang panjang saat keabadian datang dengan tenang. Aku hanyalah doa yang terucap dan mungkin tak diterima, namun jika itu adalah hidup, maka doa sudah lebih...

Bagaikan pena yang kita goreskan kedalam polosnya cinta dan kehidupan, kita berubah dalam setiap guratan itu, menjadi hitam diatas putih dan makna diatas kata yang larut dalam heningnya pemikiran. Seperti bintang kita mencoba untuk selalu bahagia dalam luka maupun duka, memberi sedikit cahaya untuk orang-orang yang terkasih dan untuk mereka yang dicintai. Namun hidup bukanlah taman hiburan, kita datang dalam suatu pertempuran yang curang dan berjuang untuk keluar dengan senyuman. Impian bukanlah dosa melainkan anugerah, miliki dan gapailah lalu berbahagialah dalam cinta. -pemuda tertekan-

Tatapan jiwa yang diam dalam kesunyian tidaklah berarti banyak selain perenungan, jiwa merenung tentang banyak hal yang mengganjal dalam pikiran dan perasaan, apakah kita dibtuhkan ataukah kita hanyalah sebuah beban, apakah kita penting atau hanya suara yang cepat menghilang. Kita dan jiwa merenung tentang hidup, menyianyiakan waktu yang muda dengan duduk bermalas-malas ria atau tertawa dalam setiap tuturan kata, kita menyedihkan dan jiwa ini kosong tak terjamah. Sebegitu bodohnyakah kita ini sampai hanya bisa termenung dalam kesendirian ataukah kita hanyalah orang-orang yang perlu satu dorongan kecil untuk maju dan bahagia, atau bahkan mungkin kita adalah 0rang-orang yang impulsif. Dalam setiap masa, kita selalu belajar untuk berkarya, dan dalam setiap karya, kita selalu ingin dihargai sebagai seseorang, sebagai pribadi yang ada bukan pribadi yang terlupa. -pemuda tertekan-

Betapa manisnya kesendirian saat keramaian terlalu penuh kemunafikan, betapa indahnya keheningan saat kebersamaan hanyalah tentang kepalsuan, betapa cantiknya pemikiran saat perasaan adalah bentuk dari evolusi kedangkalan manusia, dan betapa agungnya kesunyian saat tutur kata adalah bentuk berkelas dari sampah. Kita hidup di dunia yang janggal dan penuh keanehan, dunia yang terlalu banyak suara-suara tak berguna yang mengaliri udaranya. Kita terlalu terpaku pada keadaan dan bahkan tak sadar bahwa kita ikut terbawa dalam setiap waktu, akan hidup yang bukan milik kita. Kita adalah orang-orang yang butuh keheningan, dan kita adalah jajaran pikiran yang termenung dalam arus kehidupan. Kemana arah membawa kita dalam perantauan yang bermakna ? Kita terombang-ambing tanpa satupun pegangan, dipermainkan oleh keadaan dan keadaan ini adalah omong kosong berkelas dari manusia. Lihatlah betapa indahnya senja di sudut barat, tengoklah betapa biru langit cakrawala, rasakanlah se...

Semua yang memberikan warna adalah baik dan megah, ria, mempesona. Datang dengan penuh harap akan hari yang bermakna, jadikan kita bagai kumpulan kertas putih yang mencari hitamnya tinta. Hari demi hari haruslah kita lewati dengan apa adanya, tanpa omong kosong yang mewah, tanpa dikte dari siapapun yang bukan kita atau paradigma yang membawa pada stagnansi kemajuan pribadi. Lalui hari dengan seenak hati dan buat diri ini bahagia, bukan karna orang lain tapi karna ini hidup kita. -pemuda tertekan-

Basa-basi, ya, basa-basi menjadi semakin penting di negri ini, menjadi primadona tata krama yang memuakkan. Siapa saja bisa berbasa-basi terhadap apapun dan terkadang waktu yang terbuang dan kata yang terucap adalah hampa dan tak bermakna lebih selain basa-basi. Kita hidup di negri basa-basi, negri yang seperti tong kosong yang nyaring berbunyi. Kita dikuasai oleh paradigma murah yang bernama basa-basi dan dalam hidup yang demikian, kita adalah basa-basi itu sendiri. -pemuda tertekan-

Sepanjang perjalanan hidupku yang muda ini telah kulihat dan ku kagumi keindahan dari banyak wanita istimewa. Bukan hanya tentang paras yang mempesona atau tubuh yang indah, tidak, karna yang seperti itu banyak dan tak terkira, tapi lebih tentang mereka yang tak hanya indah, tapi juga murni, tulus dan penuh dengan cerita yang mempesona akan hidupnya, akan pengalamannya, akan segala sesuatu yang menjadikannya indah. Bukan hanya tentang warna kesukaanya atau bahkan tipe lelaki idamannya, tapi lebih kepada prinsip hidup dan pilihannya akan hidup yang sebenar-benarnya dia apa adanya. -pemuda tertekan-

Bagaimana bisa jiwa yang hampa berubah menjadi cinta, dan cinta tak lebih dari sebuah kata. Bagaimana mungkin perasaan yang biasa menjadi berbunga-bunga, dan bayangan indahnya menenangkan hati yang terluka. Awan-awan hitam datang dan menghapus resah meminta untuk bahagiakan manusia yang hina ini, dia akan diam dan melihat hujan rindu yang terbawa langit biru. Bagaimana bisa dingin yang beku mencair menjadi cinta. -pemuda tertekan-