Tatapan jiwa yang diam dalam kesunyian tidaklah berarti banyak selain perenungan, jiwa merenung tentang banyak hal yang mengganjal dalam pikiran dan perasaan, apakah kita dibtuhkan ataukah kita hanyalah sebuah beban, apakah kita penting atau hanya suara yang cepat menghilang. Kita dan jiwa merenung tentang hidup, menyianyiakan waktu yang muda dengan duduk bermalas-malas ria atau tertawa dalam setiap tuturan kata, kita menyedihkan dan jiwa ini kosong tak terjamah.
Sebegitu bodohnyakah kita ini sampai hanya bisa termenung dalam kesendirian ataukah kita hanyalah orang-orang yang perlu satu dorongan kecil untuk maju dan bahagia, atau bahkan mungkin kita adalah 0rang-orang yang impulsif.
Dalam setiap masa, kita selalu belajar untuk berkarya, dan dalam setiap karya, kita selalu ingin dihargai sebagai seseorang, sebagai pribadi yang ada bukan pribadi yang terlupa.
-pemuda tertekan-
Komentar
Posting Komentar