dalam kenyataan yang pahit bahwa detik jam terus berganti dan kegelisahan ini semakin menjadi di dalam kamar mandi itu aku tersadar akan suatu kenyataan pahit yang tak dapat dilukiskan dengan pensil warna dan terucap keluar begitu saja dari mulutku " SIAL...LUPA BAWA SIKAT GIGI..!!", dilema pun menghinggapi pemikiran ini apakah aku harus kembali ataukah ini adalah cobaan yang harus kulalui ?. 10 detik berdiskusi dengan pikiranku akan dilema itu membuat kegelisahan ku semakin menjadi dan akhirnya aku mengambil keputusan yang akan mengubah jalannya cerita ini, ......aku tidak sikat gigi !. semakin lama berada di kamar mandi ini membuat kegelisahanku makin menjadi, dengan secepat cahaya ku torehkan tetes-tetes air di seluruh pelosok wajah indahku dan aku pergi, berlari dengan tergesah luar biasa menaiki tangga dengan susah payah dan menyusuri lorong gelap dengan om om berkepala botak diujung satunya, kilauan pancaran mentari yang dipantulkan kepala licinnya menghilangkan arah pelarianku dan akhirnya aku tersungkur tepat di depan pintu kamarku, dengan detik demi detik yang semakin berlalu ku redam amarahku akan om om berkepala licin itu dan langsung meraih pintu hingga masuklah aku menuju kamarku.
sekuat tenaga ku saksikan tampang jam dinding itu dan ternyata itu semakin memperburuk keadaan batiniahku yang semakin rapuh, secepat yang secepat cepatnya ku tanggalkan seluruh pakaianku dan kubasahi sekujur tubuhku dengan parfum murah untuk menutupi aroma khas kasturi sedap bau badanku dan tak lupa deodoran untuk menahan hawa unik nan eksotik dari ketekku hingga akhirnya aku siap untuk menatap hari penting ujian tengah semester yang mendepresikan satu per empat mahasiswa di jurusanku, dengan bergegas ku keluar dari kamarku dan menguncinya dengan erat dan berbelit belit hingga perasaan aman datang menghinggapiku, sesaat sebelum langkah pertamaku yang semakin berat akan kegelisahan kulalui, lagi lagi kenyataan yang teramat sangat pahit harus kualami dan langsung kuutarakan dengan sepenuh hati " SIAL...LUPA BAWA TAS.!!" , sekejap saat itu aku tertegun dengan kecepatan luar biasa dan bergulatlah aku dengan gembok lakhnat yang mempersulit pembukaan pintu hina ini, terbuka, segera kuambil tasku dengan kegaduhan yang teramat lantang dan kukunci kembali pintu kamarku dengan amarah yang menggebu gebu, larilah aku secepat kilat menuju pintu keluar kos kosan itu dan sekali lagi entah ini takdir ataukah kutukan yang teramat kejam, dalam pelarianku yang teramat laju om om botak itu entah dari mana telah berada tepat 5 meter di depanku dan dengan serangan sinar penghancur dari kepala licinnya yang menusuk mata indahku , tragedi lorong itu terulang kembali, aku terjatuh, aku terhempas, aku terkapar , aku tersungkur tak berdaya dengan pose seksi yang menyedihkan tepat di atas tanah dan dengan tak berdaya ku berikan tatapan lumpuh kearah om om botak itu dengan satu kata yang bisa ku ucap " SIAL".
terkejut dengan kejatuhanku yang cetar membahana itu, om om botak nan licin lagi tua itupun datang mendekat dengan tawa kejam yang menggetarkan dan langsung membantuku berdiri dengan setumpuk tanah hitam terselip di sela sela gigi indahku yang tak digosok pagi itu, sembari membantuku dengan tawa kejamnya diapun berujar dengan suara bas dan nafas ganas yang sekaligus memberikan sekali lagi kenyataan terpahit yang pernah ada, diapun berkata " MWAHAHA.....SEMANGAT SEKALI HARI MINGGU INI..", *HAH...HENING PANJANG.............................. setelah mendengar kalimat tajam yang mengiris sukma sanubari itu keheningan yang hitam tiba tiba datang menghampiriku akupun diam tak berkata kata, exspresi dramatis melankolis yang luar biasa itu aku tampakkan sedalam dalamnya dan aku pun bangun dari keterpurukan itu , kulangkahkan kaki menaiki anak tangga yang seakan menertawaikau tanpa sepatah katapun, kutelusuri lorong gelap itu tanpa sepatah katapun, kuberdiri di depan pintu kamarku dengan expresi dramatis melankolisku tanpa sepatah katapun seakan keheningan telah menelan seluruh tubuhku, kubuka pintu kamarku dan dengan perlahan dan tanpa suara menutupnya kembali tanpa sepatah katapun, ku rebahkan badan ku tepat diatas kasur merah kesayanganku masih dengan exspresi dramatis melankolisku juga tanpa suara, dan ......................................................................................................
" SIAAAAAAAAAAAAALL.......... !!!, ARGHHHHHHHHHHH...!!"
-salam damai-
Komentar
Posting Komentar