hujan selalu bisa menjadi objek tulisan yang paling menyenangkan untuk diangkat, tentang aroma yang khas, tentang cerita dan kenangan yang kembali hidup,tentang sebuah lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu... hujan, haruskah kita bicarakan dia dengan bagian-bagian nya yang menarik dan oleh setiap tetesnya kita dipaksa untuk berlaku secara sentimentil dalam dimensi yang teramat lembut? pada terjemahan paling elegan yang bisa diberikan oleh pikiran kita, hujan adalah bentuk moment yang datang tanpa kemampuan untuk kembali - tak ada hujan yang bisa kembali jatu kelangit saat telah ia telah menyentuh kulit bumi. sama seperti penyesalan dan air mata.
siulan angin diantara pepohonan terasa bagaikan pangilan peringatan akan datangnya hujan, sebuah panggilan rahasia tanpa makna yang kompleks, hanya pertanda, hanya suara. pun demikian kita pun merasa ada yang akan datang saat melihat langit yang berubah hitam dan kelabu awan pun menyapu biru langit seakan mempertegas datangnya kesedihan setelah bahagia. tiada mentari yang mampu menembus pekatnya kelabu diatas bumi.
rumah yang tak lagi bisa kita mengerti pun telah basah oleh tetesan dari masa lalu, terlihat bagus dari samping pekarangannya, sejenak mengartikan setiap suara yang dipantulkan air dari atap besi itu, mendefinisikan aura yang menyentuh kulit-kulit manusia, menginterpretasikan lagi seluruh gemuruh yang bergelora diatas langit. dunia yang ingin kita lihat adalah dunia dengan hujan yang lembut namun tak lemah, hujan yang kuat namun tak kasar, sebuah permintaan manusia yang rindu. kerinduan yang tersimpan jauh di dalam lubuk hati, tanpa pernah diberi kesempatan untuk keluar dan hanya dengan hujan ia bisa bernyanyi selantang-langtangnya... lagi.
Komentar
Posting Komentar