Langsung ke konten utama

Harga Diri Bangsa dan Nasionalisme Pemuda Indonesia



Dalam rekam jejak perjalanan bangsa ini telah kita lalui segala bentuk pergolakan politik yang mengingatkan kita bahwa bangsa ini dengan segala hitam putih masa lalunya adalah bangsa yang besar, bukan semata karena luas wilayahnya ataupun jumlah penduduknya, tetapi lebih kepada sikap para pembangunnya. Bangsa ini tidak datang dari “kerendahatian” bangsa asing yang “memberikan” kata kemerdekaan secara Cuma-Cuma dan penuh senyum ramah. Tidak ! bangsa ini punya harga diri dan harga diri bangsa ini tidaklah didapat dengan mudah dan murah tapi sebaliknya, harga yang harus dibayar bangsa ini adalah MAHAL ! karena darah dan air mata yang tumpah dalam setiap inci tanah nusantara adalah mata uang yang harus kita tukar demi harga sebuah kata “MERDEKA !”.
Begitu mahalnya harga sebuah kedaulatan dan apakah harga yang mahal itu telah bisa kita balas dengan pantas, apakah pengorbanan yang besar itu telah dapat kita hargai dengan benar, dan apakah sejarah bangsa ini telah dapat kita pelajari dengan bijaksana ?. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya”, demikian sang pendiri bangsa berkata tentang bangsanya, dan apakah kita telah dengan sadar mewarisi semangatnya,  adalah pertanyaan-pertanyaan yang entah hanya akan menjadi satu retorika tanpa suara atau malah membangunkan secerca semangat juang yang walau kecil tetaplah satu kemajuan dan kemajuan dalam bernegara adalah dasar dari kesadaran nasional bangsa ini yang telah mundur ke-tempatnya yang mengkhawatirkan.
Jiwa nasionalisme masyarakat, terlebih kaum muda menjadi perhatian, dalam kaitannya dengan wawasan nusantara dan sejarah perjuangan bangsa ini. Cukupkah hanya dengan menunjukan kartu tanda penduduk atau berteriak dengan lantang tentang slogan-slogan perjuangan dan kemerdekaan lalu menjadikan kita seorang pemuda yang nasionalis, ? Tidak! Slogan-slogan perjuangan hanya akan menjadi kata-kata tanpa makna saat tingginya intensitas semangat kebangsaan berbanding terbalik dengan pengetahuan akan wawasan kebangsaan itu sendiri. Bangsa ini tidak membutuhkan pemuda-pemuda dengan wajah cantik atau suara merdu atau bahkan mereka yang berdandan dengan beragam merek “asing” terkenal menempel disekujur tubuhnya, tidak, sama sekali tidak. Tapi lebih dari pada itu, bangsa ini tidak memerlukan orang-orang yang bahkan tidak tahu asal-usul bangsanya sendiri, orang-orang yang dengan sadar ataupun tidak, mengabaikan sejarah bangsa dan melihat negri ini dari sudutnya yang paling sempit. Bangsa ini cukup besar untuk menghasilkan jutaan masyarakat/pemuda dengan jiwa dan wawasan kebangsaan yang sama tinggi, para pemuda yang bukan hanya memiliki semangat perjuangan dan kemerdekaan yang membara, tapi juga memiliki segudang pengetahuan, pemahaman, dan pengertian tentang bangsa ini, tentang betapa beratnya perjuangan menuju kemerdekaan dan pengorbanan yang harus dikorbankan, tentang pahit-manis kenangan bangsa, tentang sejarah dan apa yang menjadikan Indonesia tetap ada dan bertahan, yang membuat merah putih tetap berkibar dan yang menggoreskan pancasila dan esensinya dalam sedalam-dalamnya jiwa, adalah mereka para pemuda bangsa, pemuda-pemudi sejati Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Pengorganisasian dalam Manajemen | Makalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar karyawan dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan demi kemajuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal tersebut dalam manajemen diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur. Kemajuan suatu perusahaan dapat tercapai jika terbentuk pengorganisasian yang teratur mengingat dengan pengorganisasian semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Artinya dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita untuk bekerja sehingga kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting karena pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain. Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang mengikuti perencanaan. Ini adalah fungsi dimana sinkronisasi dan kombinasi sumber daya manusia, fisik dan keuangan terjadi. Semua tigasumber daya penting untuk mendapatkan hasil. Oleh karena itu, fungsi organisasi membantudalam pencapaian hasil yang sebenarnya penting untuk fu...

Binatang Paling Munafik yang Pernah Diciptakan Tuhan

Seperti sedia kala, saat kita berjuang dengan segenap raga untuk hidup, untuk menyambung nyawa yang parah terluka oleh belati dunia fana. Disaat itulah kita sadar bahwa hidup adalah cobaan, dan cobaanlah yang menjadikan hidup seorang manusia berarti. Tapi sampai dimana cobaan itu datang dan memberikan perih ? apakah seluruh hidup manusia adalah tentang kesakitan, ketidakadilan hidup ? setiap keluhan yang ku tujukan dan kuumbar kepada malam hanya akan terbiar tak berjawab selain keheningan dan dingin yang familiar. Orang yang tak bisa berbuat banyak hanya bisa mengeluh dalam kesendirian dan deruh kerinduan akan kebahagian hanyalah sebuah mimpi yang hadir di masa lalu dengan pengulangan yang dramatis dalam pikiranku, pikiran seorang manusia yang buta dan tak tahu apa-apa tentang dunia, tentang hidup dan cinta. Kehidupan menjadi terlalu sederhana dalam hari-hari dewasa yang tak terlalu istimewa, uang dan segala yang memberikan nilai adalah segalanya dan tanpanya manusia hany...

Wewenang, Tanggung Jawab dan Pendelegasian Wewenang | Makalah

BAB 1 PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Masalah Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang sangat penting dan vital dalam organisasi manajemen / kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang dan koordinasi agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah kosekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dirinya sendiri. Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih dapat memperkuat organisasi, terutama disaat terjadi perubahan susunan manajemen. Yang penting disadari adalah disaat kita mendelegasikan wewenang dan mengkoordinasikannya kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya t...